Nabire,PT – Papuapatrolie-news.com, Jumat 13 Juni 2025, Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, meresmikan Gedung Baru Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Getsemani yang berlokasi di SP3 Wadio, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Jumat (13/6/2025). Peresmian ini bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-42 Jemaat GKII Getsemani dan disambut dengan penuh antusias oleh ratusan jemaat.
Acara peresmian dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya, perwakilan DPR Papua, anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Pokja Agama, Bupati Nabire, ketua DRRK Nabire, serta pengurus wilayah GKII. Sebanyak 37 jemaat dari berbagai gereja lokal turut menghadiri dan memeriahkan kegiatan yang berlangsung dalam suasana khidmat dan sukacita tersebut.
Dalam sambutannya, Gubernur Meki Nawipa menegaskan pentingnya peran gereja, khususnya GKII, dalam membentuk karakter, iman, dan moral generasi muda Papua. Ia menyebut gereja sebagai fondasi penting dalam mendorong masyarakat Papua untuk mengembangkan potensi diri melalui pendidikan dan nilai-nilai Kristiani.
“GKII adalah gereja yang membesarkan kita semua, yang membawa kita keluar dari kegelapan menuju terang. Gereja ini mendorong kita menempuh pendidikan hingga mampu menjadi pemimpin di negeri ini,” tegas Nawipa.
Ia berharap kehadiran gedung gereja yang baru dapat menjadi pusat pertumbuhan rohani serta simbol kemajuan umat Kristen di Papua.
“Jabatan bisa datang dan pergi, tetapi Yesus Kristus kekal. Yang utama adalah bagaimana kita hidup dalam Kristus dan terus membangun umat yang kokoh di tanah Papua,” lanjutnya.
Gubernur Nawipa juga menekankan bahwa gereja memiliki peran strategis dalam membangun sumber daya manusia (SDM) di Papua. Ia mengajak GKII menjadi motor penggerak pendidikan yang berlandaskan iman dan karakter Kristiani.
“Gereja tanpa SDM akan mati. Karena itu, GKII harus menjadi pelopor pendidikan yang takut akan Tuhan, agar dari Papua menyala pelita-pelita baru yang akan menerangi bangsa ini,” imbuhnya penuh semangat.
Rangkaian acara peresmian ditutup dengan ibadah syukur dan pujian rohani yang dipersembahkan oleh kelompok ibu-ibu PKK, menambah khidmat suasana sebagai tanda kebangkitan rohani di tengah masyarakat Kristen Papua. (Red)