Nabire PT – Papuapatrolie-news.com, Sejarah baru tercipta di Provinsi Papua Tengah dengan digelarnya Pelantikan dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) perdana Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Papua Tengah tahun 2025. Kegiatan monumental ini dilaksanakan pada Sabtu, 12 April 2025, bertempat di Auditorium LPP RRI Nabire, dan dibuka secara resmi oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, Dr. Agus Chen, M.Kes, Ch.Med, CHt.
Pelantikan pengurus daerah IAI Papua Tengah dilakukan langsung oleh Wakil Ketua Pengurus Pusat IAI, Drs. Apt. M. Nasrudin. Usai prosesi pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan Rakerda I yang turut dipimpin oleh beliau. Agenda ini menjadi tonggak awal perumusan program kerja strategis untuk masa bakti 2024–2026.
Ketua IAI Papua Tengah, Apt. Karunia Edward Sihotang, M.Kes, dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan ini menjadi momentum bersejarah, mengingat untuk pertama kalinya pengurus IAI Papua Tengah resmi terbentuk dan menggelar rapat kerja. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam pelaksanaan, mengingat ini merupakan kegiatan perdana.
Sihotang mengungkapkan bahwa pendanaan kegiatan berasal dari dukungan internal organisasi, termasuk kontribusi dari Pengurus Daerah IAI Provinsi Papua dan hasil pendekatan langsung panitia kepada sejumlah perusahaan farmasi. Ia pun memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh panitia atas dedikasi dan kerja keras yang telah dilakukan.
Dalam sambutannya, Sihotang menegaskan tiga arah kebijakan utama pengurus, yakni saling merangkul, produktif, dan inovatif. Salah satu fokus utama adalah mendorong pemanfaatan SIAP (Sistem Informasi Apoteker Profesional) sebagai bagian dari transformasi pelayanan kefarmasian yang terintegrasi dan berbasis teknologi.
Mewakili Pj Gubernur Papua Tengah, Dr. Agus Chen menyampaikan dukungan penuh pemerintah terhadap penguatan peran apoteker dalam sistem kesehatan. Ia menekankan pentingnya kehadiran apoteker dalam menjamin ketersediaan dan keamanan obat, distribusi logistik kefarmasian, serta peningkatan mutu pelayanan, khususnya di wilayah dengan tantangan geografis dan keamanan.
Ia juga menyoroti rasio apoteker yang masih rendah di Papua Tengah, serta ketimpangan distribusi tenaga kefarmasian. Untuk itu, pemerintah daerah mendorong keterlibatan apoteker Orang Asli Papua (OAP) agar dapat berkontribusi di daerah asal mereka. Dr. Agus menegaskan bahwa pemerintah siap berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk memastikan pelayanan kefarmasian menjangkau hingga tingkat Puskesmas, rumah sakit, dan klinik mandiri.
Lebih lanjut, Dr. Agus menyampaikan harapan agar apoteker turut aktif dalam upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP), termasuk melalui kunjungan rumah dan edukasi penggunaan obat secara rasional. Ia berharap hasil Rakerda ini menghasilkan program kerja yang aplikatif dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Loka POM Mimika, Rudolf Surya Panduwinata Bonay, S.Si, Ketua PC IAI Nabire, Apt. Meylarto Rerung, S.Si, serta jajaran pengurus IAI Papua Tengah dari delapan kabupaten. Ke depan, seluruh kabupaten tersebut diharapkan memiliki cabang IAI yang aktif dan berkontribusi dalam pembangunan kesehatan di daerah masing-masing.
Dengan semangat kolaborasi dan dedikasi tinggi, IAI Papua Tengah optimistis menjadi garda terdepan dalam memperkuat sistem kesehatan melalui peran apoteker yang profesional, produktif, dan inovatif. (Red)