Kunjungan Pj Gubernur Papua Tengah dan Menkes: Evaluasi Penanganan Malaria di PTFI

TIMIKA PT – Papuapatrolie-news.com, Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, mendampingi Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Ir. Budi Gunadi Sadikin, melakukan kunjungan ke Malaria Kontrol PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada Rabu (18/09/2024).

Kunjungan ini dilakukan setelah peluncuran program inovasi penurunan malaria bertajuk ‘Tempo Kas Tuntas’ dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) II Tahun 2024 yang berlangsung di Ballroom Swissbel Hotel Timika

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan bahwa berdasarkan laporan tahun 2023, Papua menyumbang angka terbesar kasus malaria secara nasional, di mana Kabupaten Mimika berkontribusi 35 persen terhadap total kasus tersebut.

“Penurunan malaria diprioritaskan di 14 kota dan kabupaten, termasuk Mimika dan Nabire. Ini adalah salah satu langkah strategis kami untuk mengatasi masalah kesehatan di daerah, khususnya di Provinsi Papua Tengah,” ujar Menkes.

Dalam kunjungan ini, Menkes Budi, Penjabat Gubernur Ribka Haluk, serta Penjabat Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito, menyaksikan langsung proses penanganan malaria yang diterapkan oleh PT Freeport Indonesia. Mereka memberikan apresiasi atas fasilitas laboratorium entomologi dan insektarium yang dimiliki perusahaan tersebut.

“Laboratorium entomologi dan insektarium di sini sangat bagus. Saya sarankan agar fasilitas serupa dibangun di daerah endemis lainnya, sehingga kita dapat mempelajari dan mengurangi penyebaran nyamuk yang menjadi penyebab malaria,” kata Menkes.

Penjabat Gubernur Ribka Haluk juga mengungkapkan kebanggaannya atas usaha PT Freeport Indonesia dalam menangani malaria selama ini.

“Apa yang telah dilakukan di sini sangat baik dan harus menjadi contoh bagi daerah lain di Papua Tengah. Malaria adalah masalah yang harus kita tangani secara prioritas di Papua,” ujarnya.

Haluk juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, untuk memastikan bahwa program penanganan malaria berjalan efektif dan tepat sasaran.

“Dengan pendekatan yang terintegrasi, saya yakin kita bisa menurunkan prevalensi malaria secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang,” tegas Haluk. ( Red )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *