Manajemen RSUD Nabire Sampaikan Klarifikasi Terkait Keterlambatan Insentif Tenaga Kesehatan

Nabire – Papuapatrolie-news.com, Rabu 18 September 2024, Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire memberikan klarifikasi resmi terkait keterlambatan pembayaran insentif bagi tenaga kesehatan (nakes). Direktur RSUD Nabire, dr. Frans F.C. Sayori, M.Kes, melalui Humas RSUD menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan oleh alokasi anggaran yang sebagian besar menjadi tanggung jawab rumah sakit.

Menurut penjelasan manajemen RSUD, insentif untuk bulan Januari, Februari, dan Maret telah dibayarkan pada April. Namun, pembayaran untuk periode April, Mei, dan Juni yang seharusnya dilakukan pada bulan Juli mengalami keterlambatan. Salah satu penyebab utama adalah keterbatasan anggaran yang harus disiapkan oleh rumah sakit, yang bertanggung jawab menganggarkan Rp 6 miliar untuk insentif tenaga kesehatan.

“Terkait anggaran Rp 6 miliar, dana tersebut sebenarnya harus diambil dari kas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dan bukan dari alokasi khusus pemerintah. Hal ini membuat rumah sakit mengalami kesulitan dalam menutupi pembayaran insentif,” jelas perwakilan RSUD.

Manajemen juga menyatakan bahwa dari dana yang ada, 80% dialokasikan untuk operasional rumah sakit, sedangkan hanya 20% digunakan untuk pembayaran jasa tenaga kesehatan. Ketidakseimbangan ini membuat pengelolaan anggaran semakin rumit, terutama untuk memenuhi kewajiban insentif.

Meskipun demikian, manajemen RSUD Nabire berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Beberapa tenaga kesehatan telah mendatangi Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Nabire guna mendapatkan kepastian mengenai pencairan insentif mereka.

Manajemen menjelaskan bahwa dana sebesar Rp 3 miliar untuk triwulan pertama sudah disalurkan. Namun, anggaran untuk triwulan kedua dan ketiga masih belum tersedia, yang menyebabkan insentif hingga bulan Juli belum dibayarkan. Rencananya, pencairan akan dilakukan pada Oktober mendatang.

“Kami memahami sepenuhnya tuntutan tenaga kesehatan yang telah menjalankan tugas mereka dengan baik. Kami berharap masalah ini segera diselesaikan,” ujar perwakilan manajemen RSUD Nabire.

Beberapa tenaga kesehatan juga telah menyatakan rencana untuk melakukan aksi mogok jika insentif mereka tidak segera dibayarkan. Pihak RSUD berjanji akan terus berkoordinasi dengan direktur rumah sakit, yang saat ini sedang berada di luar kota, guna mencari solusi terbaik.

Manajemen RSUD Nabire berharap agar masalah ini segera teratasi sehingga pelayanan rumah sakit tidak terganggu dan tenaga kesehatan dapat menerima hak mereka sesuai jadwal. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *