Obet Boma Wafat, Keluarga Klarifikasi Isu Penyebab Kematian

Nabire – Papuapatrolie-news.com, Selasa 17 Juni 2025, Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Boma, masyarakat suku Mee, serta segenap kader dan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Papua Tengah, atas wafatnya Obet Boma, tokoh senior PPP yang telah mengabdi sejak tahun 1999. Ia dikenal sebagai pribadi sederhana, teguh, dan setia dalam pengabdian tanpa pamrih.

Almarhum ditemukan telah tidak bernyawa di depan emperan kios di wilayah Girimulyo, Nabire, pada hari Minggu sore, 15 Juni 2025, sekitar pukul 17.30 WIT. Jenazah segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siriwini Nabire, namun nyawanya tidak tertolong. Setelah dinyatakan wafat oleh tim medis, jenazah dibawa ke rumah duka di Kota Lama, Nabire.

Dalam ibadah pelepasan yang digelar di rumah duka pada Selasa, 17 Juni 2025, pihak keluarga melalui adik kandung almarhum, Sonny Boma, menyampaikan klarifikasi penting mengenai penyebab meninggalnya sang kakak.

 “Kami dari pihak keluarga menyampaikan bahwa almarhum Obet Boma tidak meninggal karena keracunan makanan, sebagaimana isu yang berkembang. Beliau wafat karena penyakit yang sudah lama beliau derita,” ujar Sonny di hadapan para pelayat.

Pernyataan tersebut turut diperkuat oleh anak kedua almarhum, Leonardus Boma, yang juga hadir dan menyampaikan kesaksiannya:

 “Saya sebagai anak kandung, membenarkan apa yang disampaikan oleh paman saya Sonny Boma. Bapak kami memang sudah lama sakit, dan bukan karena keracunan seperti yang diberitakan. Kami mohon jangan ada lagi informasi menyesatkan,” ujar Leonardus dengan nada tegas dan haru.

Obet Boma merupakan salah satu kader tertua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Papua Tengah. Beliau telah aktif sejak tahun 1999 dan dikenal sebagai salah satu perintis partai di wilayah Meepago mendedikasikan hidupnya untuk memperkenalkan, membangun, dan memperkuat struktur partai dari akar rumput.

Ketua DPW PPP Papua Tengah, Frenny Anouw, S.IP, dalam sambutannya menyampaikan:

“Almarhum Obet Boma adalah kader tertua PPP Papua Tengah, sekaligus perintis partai di wilayah Meepago. Keberadaan PPP saat ini di Nabire dan Meepago tidak lepas dari tangan dingin dan kerja sunyi beliau,” ujar Frenny.

Ia menambahkan bahwa perjuangan almarhum sejak awal reformasi telah menjadi fondasi moral dan politik partai hingga saat ini.

Dalam suasana duka yang khidmat, ibadah penghiburan dan pelepasan jenazah dipimpin oleh Pdt. Demianus Degei, S.Th, yang membawakan firman Tuhan dan memberikan penguatan kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Bapak Obet telah menyelesaikan pertandingan iman. Ia telah setia sampai akhir. Kini tanggung jawab moral dan rohani ada di pundak kita semua untuk melanjutkan warisan keteladanan ini,” ujar Pdt. Demianus dalam khotbahnya, mengutip 2 Timotius 4:7.

Setelah disemayamkan selama dua hari, jenazah Obet Boma dimakamkan pada hari Selasa, 18 Juni 2025, di pemakaman keluarga di Nabarua, Nabire. Prosesi pemakaman dihadiri keluarga besar, masyarakat, pelayan gereja, tokoh-tokoh Mee, serta kader PPP dari berbagai daerah.

Obet Boma bukan hanya kader partai, tetapi seorang ayah, panutan, dan pelayan masyarakat yang tenang namun tegas dalam prinsip. Semasa hidup, ia dikenal tidak mencari pujian, tetapi meninggalkan jejak pengabdian yang dalam di hati keluarga dan komunitas.

Keluarga besar menyampaikan terima kasih atas segala doa, dukungan, dan kehadiran dari masyarakat Nabire dan Meepago, rekan-rekan separtai, serta seluruh pihak yang turut membantu sejak wafatnya hingga penguburan.

 “Sebab bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.”

 Filipi 1:21.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *