Papua Tengah Ungkap Strategi Eliminasi Malaria di Forum Asia Pasifik

Bali, — Papuapatrolie-news.com, Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley, menghadiri The 9th Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination yang diselenggarakan di Bali pada Senin hingga Selasa, 16–17 Juni 2025. KTT ini menjadi ajang penting bagi para pemimpin negara dan daerah di kawasan Asia Pasifik untuk memperkuat komitmen dalam upaya global eliminasi malaria.

Dalam forum tersebut, Pemerintah Provinsi Papua Tengah menegaskan dukungannya terhadap agenda pengendalian dan eliminasi malaria, mengingat masih tingginya tingkat endemis di beberapa wilayah kabupaten/kota di provinsi ini.

“Pemerintah Provinsi Papua Tengah berkomitmen penuh dalam upaya pengendalian dan eliminasi malaria. Dibutuhkan kerja sama lintas sektor dan kolaborasi global secara berkelanjutan untuk mencapai target ini,” ujar Wakil Gubernur Deinas Geley dalam pernyataannya.

Data Dinas Kesehatan Papua Tengah menunjukkan bahwa kasus malaria cenderung meningkat sejak 2018, dengan penurunan sempat terjadi pada 2020 dan 2023. Saat ini, 60% kabupaten/kota di Papua Tengah masih tergolong wilayah endemis tinggi (kategori Tinggi I dan Tinggi III), sementara 40% penduduk berada di wilayah dengan endemis rendah.

Capaian teknis juga menunjukkan progres signifikan, antara lain:

-Kelengkapan laporan SISMAL tahun 2024: 97%

-Cakupan konfirmasi laboratorium: 99,9%

-Annual Blood Examination Rate (ABER): 55,5%

-Positivity Rate (PR): 20,6%

-Cakupan pengobatan standar: 93,5%

Namun demikian, lonjakan kasus malaria terjadi pada periode Mei hingga Desember 2024 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh tingginya curah hujan, kondisi iklim, serta banyaknya tempat perindukan nyamuk di sekitar pemukiman. Hampir 60% kampung di Papua Tengah berada di daerah dengan transmisi penularan tinggi, di mana 97% kasus terjadi di wilayah kota, dan sisanya di wilayah pegunungan.

Kabupaten Mimika menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yakni mencapai 161.402 kasus. Sementara itu, dari 197 kasus positif yang tercatat di wilayah endemis rendah dan kategori Tinggi I, sebanyak 125 kasus telah dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE).

Melalui keikutsertaan dalam KTT ini, Papua Tengah berharap dapat memperoleh dukungan teknis dan strategi kolaboratif dari tingkat regional dan internasional. Pemerintah provinsi juga berkomitmen mempercepat pencapaian target eliminasi malaria nasional, sejalan dengan upaya global menuju kawasan Asia Pasifik bebas malaria. (Red) 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *