PDAM CHESS OPEN 2025: Momentum Kebangkitan Catur di Sulawesi Utara

Manado – Papuapatrolie-news.com, Dunia catur Sulawesi Utara (Sulut) bersiap menyambut gelaran bergengsi bertajuk PDAM CHESS OPEN 2025, sebuah turnamen yang diyakini akan menjadi tonggak baru dalam membangkitkan gairah kompetisi catur di wilayah timur Indonesia.

Turnamen ini tidak hanya diposisikan sebagai ajang unjuk kemampuan di atas papan 64 petak, tetapi juga sebagai fondasi awal pengembangan ekosistem catur yang lebih terarah dan berkelanjutan.

Ketua Panitia Penyelenggara yang juga menjabat Wakil Ketua Percasi Sulut, Aswin Kasim, menegaskan bahwa PDAM CHESS OPEN 2025 akan menjadi langkah awal untuk menghidupkan kembali denyut persaingan catur lokal.

 “PDAM CHESS OPEN 2025 adalah titik mula dari upaya menghidupkan kembali kompetisi catur di Sulut. Kami tidak hanya menyelenggarakan turnamen, tetapi juga membangun sistem deteksi dan pembinaan atlet jangka panjang,” ujar Aswin.

Turnamen ini bersifat inklusif dan terbuka bagi seluruh kategori, mulai dari pelajar, junior, senior, hingga para Master Nasional. Hal ini mencerminkan komitmen panitia dalam menjaring bibit unggul dari berbagai lapisan masyarakat serta menciptakan ruang kompetisi yang merata.

Mengadopsi sistem pertandingan berstandar FIDE (Fédération Internationale des Échecs), PDAM CHESS OPEN 2025 akan menghadirkan atmosfer pertandingan yang ketat namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan etika permainan.

Turnamen ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara PDAM Kota Manado dan Percasi Sulut, sebagai wujud sinergi antara dunia usaha dan olahraga dalam membentuk karakter generasi muda serta membangun prestasi melalui jalur non-formal.

Lebih dari sekadar kompetisi, PDAM CHESS OPEN 2025 diharapkan menjadi simbol kebangkitan olahraga catur sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia unggul dan berbudaya di Indonesia Timur.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak dan antusiasme komunitas, turnamen ini diyakini akan menjadi agenda tahunan yang berdampak signifikan dalam peta pembinaan dan perkembangan catur nasional. (Sandi) 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *