NABIRE – Papuapatrolie-news.com, Kepala Suku Nifasi, Aser Monai, menegaskan bahwa pembagian sembako oleh PT Kristalin Ekalestari kepada masyarakat Nifasi telah dilakukan secara adil dan transparan. Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas kritik yang dilontarkan anggota DPRK Nabire, Priskila Dina Misiro, di media online terkait dugaan ketidakmerataan dalam distribusi bantuan di masyarakat Kampung Nifasi.
Dalam keterangannya, Aser Monai menyayangkan pernyataan tersebut yang disampaikan tanpa adanya konfirmasi langsung kepada pihaknya sebagai pemilik hak ulayat. Ia menekankan bahwa perusahaan telah menyalurkan sembako sesuai mekanisme yang telah disepakati bersama.
“Sebagai pemilik hak ulayat, kami telah mengatur pembagian sembako sesuai kondisi di lapangan. Seharusnya, sebelum mengeluarkan pernyataan, Ibu Priskila Dina Misiro datang langsung untuk berdiskusi dengan kami. Tidak seharusnya informasi didapat dari satu pihak yang tidak jelas identitasnya,” ujar Aser Monai saat ditemui media di Kampung Nifasi, Jumat (14/3/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa jika masih ada masyarakat yang belum menerima bantuan, hal itu bukan karena ketidakadilan, melainkan karena adanya tahapan verifikasi untuk memastikan kelayakan penerima.
Senada dengan hal tersebut, perwakilan pemilik garapan, Habel J. Rumawi, menegaskan bahwa perusahaan telah memberikan dukungan yang signifikan bagi masyarakat setempat. Ia menyoroti bahwa klaim mengenai 28 orang yang tidak menerima sembako harus diklarifikasi dengan data yang akurat.
“Kami tidak bisa sembarangan menyalurkan bantuan tanpa adanya data yang jelas. Semua proses sudah dilakukan dengan transparan, dan jika ada yang merasa belum menerima, mari kita bicarakan bersama, bukan langsung membawa masalah ini ke media,” ungkapnya.
Tokoh perempuan setempat, Yantris Monai, juga menyampaikan keberatannya atas pernyataan yang beredar. Menurutnya, masyarakat yang menerima sembako telah diverifikasi dengan baik, dan pembagian dilakukan berdasarkan pertimbangan yang matang.
“Saya tahu persis siapa yang mendapatkan sembako dan siapa yang belum. Jika ada yang merasa belum mendapatkan, seharusnya langsung berkomunikasi dengan kami, bukan membuat opini yang dapat memperkeruh suasana,” tegasnya.
Masyarakat adat Nifasi berharap agar isu ini tidak dibesar-besarkan tanpa adanya klarifikasi yang jelas. Kepala Suku Aser Monai pun menegaskan bahwa ini menjadi peringatan terakhir agar segala bentuk informasi yang berkaitan dengan hak ulayat dikomunikasikan terlebih dahulu kepada pihak terkait sebelum disebarluaskan ke publik. (Red)