PUNCAK JAYA, PT – Papuapatroli-news.com, Pemerintah Provinsi Papua Tengah menggelar Rapat Kerja (Raker) ke-II bersama delapan bupati se-Papua Tengah, yang berlangsung di Kantor Bupati Puncak Jaya pada Rabu dan Kamis, 24–25 September 2025.
Raker yang dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, turut dihadiri Wakil Gubernur Papua Tengah, para bupati, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) provinsi maupun kabupaten, serta sejumlah tamu undangan.
Dalam sambutannya, Gubernur Nawipa menyampaikan rasa syukur karena pertemuan ini dapat kembali digelar untuk merumuskan langkah strategis pembangunan Papua Tengah.
Ia menegaskan bahwa forum ini menjadi wadah penting untuk menyatukan visi pembangunan antar kabupaten sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah provinsi dan daerah.
“Kalau kita merancang bangunan untuk 50 tahun ke depan, maka sekalipun diguncang gempa, ia tidak akan roboh. Demikian pula fondasi pembangunan Papua Tengah harus kita letakkan sejak hari ini,” ujar Nawipa.
Lebih lanjut, Gubernur memaparkan sejumlah capaian dan tantangan pembangunan Papua Tengah, mulai dari tingkat kepadatan penduduk yang masih rendah, capaian pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, pengangguran terbuka, hingga indeks pembangunan manusia (IPM) yang terus meningkat secara bertahap.
Dalam arahannya, Gubernur Nawipa menekankan pentingnya pembangunan yang menyentuh sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, serta pemberdayaan ekonomi lokal.
Ia mencontohkan perlunya menghadirkan sekolah berasrama di setiap ibu kota kabupaten serta penguatan sistem pendidikan sepanjang hari agar anak-anak Papua mendapat perhatian penuh dan terhindar dari aktivitas negatif.
Selain itu, Nawipa mendorong peningkatan produksi pertanian lokal, seperti kopi, kakao, serta pengembangan peternakan. Upaya ini, menurutnya, penting untuk memperkuat stabilitas pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Tengah.
Gubernur juga menyinggung pentingnya pemberdayaan orang asli Papua (OAP) agar dapat bersaing secara sehat di berbagai bidang, termasuk dalam rekrutmen pegawai.
“Persaingan yang sehat justru akan melahirkan generasi Papua yang tangguh dan mampu menentukan masa depan mereka sendiri,” tegasnya.
Raker ini juga menyoroti pentingnya menjaga identitas budaya Papua di tengah arus modernisasi.
Nawipa mengingatkan bahwa peran lembaga adat dan kepala suku harus diarahkan untuk memperkuat persatuan, bukan menjadi faktor penghambat pembangunan.
Raker ke-II ini merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama yang digelar pada April 2025, sekaligus menegaskan konsistensi pemerintah provinsi dalam memperkuat koordinasi lintas kabupaten.
Hasil pertemuan ini diharapkan dapat menjadi pijakan kokoh bagi Papua Tengah dalam merumuskan pembangunan yang terencana, terukur, dan berkelanjutan. (Red)