Polres Nabire Tegaskan Aparat Keamanan Tidak Terlibat dalam Penanganan Medis di RSUD

Nabire – Papuapatrolie-news.com, Kepolisian Resor (Polres) Nabire melalui Kabag Ops AKP Menase Sayori S.E. menegaskan bahwa aparat keamanan tidak terlibat dalam penanganan medis di RSUD Nabire. Klarifikasi ini disampaikan pasca insiden di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Nabire, yang sempat viral di media sosial dan menimbulkan spekulasi terkait keterlibatan aparat keamanan.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam jumpa pers yang digelar pihak RSUD di halaman IGD pada Minggu (19/01/2025), di mana berbagai pihak memberikan keterangan resmi mengenai insiden yang terjadi.

Dalam pernyataannya, AKP Menase Sayori menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas meninggalnya seorang anak di RSUD Nabire. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu yang berkembang dan tetap menjaga ketertiban.

“Saat ini, masyarakat perlu lebih bijak dalam menyampaikan pendapat. Negara kita adalah negara hukum, jadi jika ada keberatan terhadap pelayanan rumah sakit, silakan menempuh jalur pengaduan resmi, bukan dengan tindakan yang mengganggu ketertiban,” ujar Kabag Ops.

Ia menekankan bahwa opini yang berkembang di media harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Masyarakat diminta untuk tidak menyebarkan opini yang belum terverifikasi, terutama terkait pelayanan rumah sakit dan tenaga medis.

“RSUD Nabire adalah rumah sakit rujukan utama di wilayah ini, melayani beberapa kabupaten dengan tingkat aktivitas tinggi. Mari kita jaga bersama agar pelayanan tetap berjalan dengan baik,” tambahnya.

Terkait isu keterlibatan aparat keamanan dalam penanganan pasien, AKP Menase Sayori menegaskan bahwa aparat hanya hadir saat terjadi keributan guna menjaga keamanan dan memastikan pelayanan tetap berlangsung.

“Kami telah memastikan bahwa aparat keamanan hanya bertugas menjaga ketertiban di rumah sakit dan tidak terlibat dalam proses medis. Jika ada pihak yang merasa keberatan, silakan menempuh jalur pengaduan yang resmi,” jelasnya.

Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak bertindak berlebihan dalam menyikapi situasi di rumah sakit. Ia memahami bahwa keluarga korban bisa terbawa emosi, tetapi diharapkan tidak sampai mengganggu jalannya pelayanan kesehatan.

“Rumah sakit ini melayani banyak pasien setiap harinya. Jika terjadi keributan hingga tenaga medis merasa terancam, bukan tidak mungkin mereka enggan bekerja. Jika itu terjadi, siapa yang akan bertanggung jawab atas keselamatan pasien lain?” katanya.

Sebagai penutup, Kabag Ops mengajak seluruh masyarakat Nabire untuk menjaga ketertiban dan memastikan pelayanan di RSUD Nabire tetap berjalan dengan baik.

“Kami mengajak masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban, terutama di lingkungan rumah sakit. Jika ada keberatan, silakan menempuh jalur pengaduan resmi agar tidak mengganggu pelayanan kesehatan,” tutupnya. (Red)

banner 400x130

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *