PT Kristalin Ekalestari Klarifikasi Isu Izin Tambang, Humas Tanggapi Aksi Mahasiswa di Jakarta

Nabire – Papuapatrolie-news.com, Humas PT Kristalin Ekalestari, di Kabupaten Nabire, Distrik Makimi, Kampung Nikasi, menyampaikan tanggapannya terkait aksi yang direncanakan oleh mahasiswa dan aktivis di kantor pusat perusahaan di Jakarta. Dalam pernyataannya, Maria Erari, Humas PT Kristalin Ekalestari, menegaskan bahwa perusahaan tetap berkomitmen menjalankan operasionalnya sesuai dengan peraturan yang berlaku serta memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Menanggapi tuduhan terkait izin penambangan, Maria Erari,Humas PT Kristalin Ekalestari, menegaskan bahwa perusahaan memiliki dokumen perizinan resmi. “Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Pertambangan dan melakukan pengecekan langsung terhadap legalitas perusahaan. Izin yang dimiliki PT Kristalin Ekalestari dan sah,” ujarnya.

Terkait sengketa lahan dan dugaan intimidasi, pihak perusahaan juga menegaskan bahwa setiap persoalan selalu diselesaikan melalui mekanisme yang tepat. “Jika ada permasalahan lahan, kami siap berdiskusi dan mencari solusi bersama pemilik hak ulayat. Mengenai intimidasi, hingga saat ini tidak ada tindakan semacam itu dari pihak perusahaan terhadap masyarakat,” tambahnya.

Humas PT Kristalin Ekalestari, juga menyoroti manfaat kehadiran perusahaan bagi masyarakat setempat. “Sejak perusahaan beroperasi, banyak hak-hak masyarakat yang sebelumnya tidak terpenuhi kini bisa dinikmati, seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan ekonomi. Kami selalu berusaha berkontribusi bagi masyarakat,” jelasnya.

Menanggapi desakan pencabutan izin usaha perusahaan,Humas PT Kristalin Ekalestari, meminta agar pihak-pihak yang berupaya mengintervensi operasional perusahaan mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat setempat. “Kami berharap pihak luar memahami bahwa keberadaan perusahaan juga membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka,” tegasnya.

Humas PT Kristalin Ekalestari, menegaskan bahwa lahan yang digunakan perusahaan telah diserahkan oleh pemilik hak ulayat secara sukarela tanpa paksaan. “Kami tidak merasa dipaksa atau ditekan dalam menyerahkan lahan. Semua dilakukan dengan ikhlas demi kepentingan bersama,” ujarnya.

Sebagai penutup, Maria erari mengajak semua pihak untuk berdialog secara konstruktif dalam menyelesaikan berbagai persoalan. “Kami terbuka terhadap diskusi yang membangun demi kepentingan masyarakat, perusahaan, dan pemerintah. Jika ada yang ingin melihat langsung kondisi di Nabire, kami siap menerima dan berdiskusi,” pungkasnya. (Red)

Pos terkait

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *