Puluhan Pelajar di Nabire Gelar Aksi Tolak Program MBG, Polres Berikan Pembinaan

Nabire – Papuapatrolie-news.com, Puluhan siswa SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, menggelar aksi demonstrasi menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (17/2). Dalam aksi tersebut, para pelajar menyuarakan tuntutan agar pemerintah lebih mengutamakan program sekolah gratis dibandingkan penyediaan makanan gratis di sekolah.

Demonstrasi berlangsung di dua titik, yakni di depan Gereja Sion Karang Tumaritis dan di Kota Baru Karang Mulia. Aparat Kepolisian dari Polres Nabire segera mengamankan situasi dan membawa para siswa ke Mapolres Nabire untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Selain itu, Polres Nabire bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire serta para kepala sekolah turut memberikan pemahaman kepada para pelajar mengenai tujuan dan manfaat program MBG yang mereka tolak dalam aksi tersebut.

Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu, S.I.K., menyatakan keprihatinannya terhadap aksi yang dilakukan oleh para pelajar. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan indikasi adanya pihak tertentu yang memprovokasi siswa untuk turun ke jalan.

“Dalam pemeriksaan, kami menemukan adanya pihak yang mengoordinasi dan menggerakkan para siswa untuk melakukan demonstrasi. Seharusnya mereka memiliki hak untuk bertanya terkait program ini, tetapi dengan cara yang lebih tepat, bukan dengan aksi di jalan,” ujar Kapolres kepada awak media.

Lebih lanjut, AKBP Samuel Tatiratu mengungkapkan bahwa aksi ini diduga memiliki pola terorganisir. Beberapa siswa diketahui membawa bendera Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang disimpan dalam noken, serta selebaran yang mengindikasikan adanya keterlibatan pihak tertentu dalam aksi tersebut.

“Kami menemukan atribut yang mengarah ke kelompok tertentu. Ini bukan sekadar aksi protes terhadap program pemerintah, tetapi ada indikasi pihak luar yang mencoba memanfaatkan situasi,” tegasnya.

Kapolres Nabire menegaskan bahwa program MBG merupakan kebijakan Presiden yang telah melalui berbagai tahap pengujian sebelum diterapkan di sekolah-sekolah. Ia mengajak semua pihak, termasuk Dinas Pendidikan, TNI, Polri, serta masyarakat, untuk mendukung program ini demi kesejahteraan para siswa.

“Jika ada kebingungan di kalangan siswa, sebaiknya kita adakan forum diskusi di sekolah dengan menghadirkan pihak pemerintah, Dinas Pendidikan, dan aparat keamanan. Dengan begitu, mereka tidak mudah diprovokasi oleh pihak luar,” katanya.

Kapolres juga mengimbau para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka, terutama dalam hal pendidikan dan pergaulan. Ia berharap para pelajar tetap fokus menuntut ilmu dan tidak terlibat dalam aksi yang dapat merugikan diri mereka sendiri.

“Mereka adalah generasi penerus bangsa. Tugas mereka adalah belajar, bukan turun ke jalan dan terlibat dalam aksi yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan. Mari kita berikan mereka kesempatan untuk tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang baik,” tambahnya.

Setelah mendapat arahan dan penjelasan dari Kapolres Nabire serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire, Dina Pitjer, para pelajar yang diamankan akhirnya dipulangkan. Aparat kepolisian dan Dinas Pendidikan akan terus melakukan pengawasan guna mencegah kejadian serupa di kemudian hari. (Red)

Pos terkait

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *