Nabire PT – Papuapatrolie-news.com, Senin 11 November 2024, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Dr. Ribka Haluk meninjau langsung proyek perpanjangan runway Bandara Douw Aturure Nabire, didampingi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah Anwar Harun Damanik dan sejumlah pejabat daerah lainnya.
Dalam kunjungan tersebut, Wamendagri Ribka Haluk menyatakan komitmen pemerintah untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur yang dapat meningkatkan konektivitas Papua Tengah dengan daerah-daerah lain di Indonesia. “Kami diberi amanat oleh Presiden untuk bekerja demi kemajuan Indonesia, khususnya Papua. Konektivitas menjadi salah satu program prioritas Presiden dan Wakil Presiden,” ucapnya.
Lebih lanjut, Wamendagri Haluk menyebutkan bahwa proyek perpanjangan runway ini merupakan bagian dari program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi udara, laut, dan darat di seluruh pelosok negeri. “Salah satu dari delapan program prioritas yang disampaikan Presiden adalah membangun wilayah pinggiran dan menghubungkan semua moda transportasi,” tambahnya.
Wamendagri Haluk juga mengungkapkan bahwa ia telah melaporkan perkembangan proyek ini kepada Wakil Presiden. Rencananya, runway bandara ini akan diresmikan pada 19 Desember mendatang. “Jika seluruh prosedur selesai, kami akan mengundang Wakil Presiden untuk meresmikan bandara ini,” ungkapnya.
Keberadaan Bandara Douw Aturure ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Papua Tengah. “Dengan adanya bandara ini, diharapkan akses akan semakin mudah dan arus barang serta orang akan semakin lancar,” ujarnya.
Wamendagri juga mengapresiasi dukungan dari TNI-Polri, pemerintah daerah, dan Kementerian Perhubungan dalam realisasi proyek ini.
Sementara itu, Pj Gubernur Papua Tengah, Anwar Harun Damanik, turut menyampaikan apresiasi atas inisiatif Wamendagri dalam mendorong terobosan-terobosan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Papua Tengah. “Keberanian Wamendagri dalam mengatasi kendala dan menciptakan inovasi sangat diapresiasi oleh pemerintah pusat. Kami optimis proyek ini selesai tepat waktu pada 19 Desember,” katanya.
Sementara itu, beberapa maskapai telah menunjukkan minat untuk membuka rute penerbangan ke Papua Tengah. “Jika verifikasi selesai, diharapkan penerbangan reguler dapat dimulai pada Februari atau Maret tahun depan tanpa subsidi,” tambah Damanik.
Proyek perpanjangan runway Bandara Douw Aturure diharapkan membawa manfaat signifikan bagi masyarakat Papua Tengah dengan memperluas akses dan membuka peluang ekonomi baru di wilayah tersebut. (Red).