Nabire – Papuapatrolie-news.com, Komunitas Korowa Membaca (Ko’Membaca) meresmikan gedung perpustakaan induk bertempat di Korowa, Samabusa distrik teluk Nabire pada saptu (15/3/2025). peresmian ini sebagai bagian dari upaya mendukung literasi anak-anak di daerah tersebut.
Acara peresmian diawali dengan ibadah syukur dan dihadiri oleh anak-anak komunitas, masyarakat setempat, serta sejumlah pemuda pelajar asal Puncak yang turut mendukung inisiatif ini.
Ko’Membaca merupakan komunitas yang digagas oleh Kaka Mis Murib, S.Kom, bersama beberapa pemuda pelajar Puncak yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan dan literasi di Papua Tengah. Komunitas ini telah aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, khususnya dalam membimbing anak-anak untuk meningkatkan minat baca serta pemahaman mereka terhadap ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral.
Salah satu tokoh agama yang hadir, Benis Tabuni, S.Pd.K, menyampaikan apresiasinya terhadap peresmian perpustakaan ini. Ia menilai kehadiran perpustakaan akan memberikan dampak positif bagi perkembangan generasi muda di Nabire.
“Setiap ibadah Minggu dan ibadah kecil lainnya, anak-anak Ko’Membaca selalu aktif. Dengan adanya perpustakaan ini, ke depannya kita akan merasakan hasilnya. Mungkin beberapa tahun lagi, anak-anak ini akan tumbuh menjadi pemimpin yang baik, baik untuk keluarga maupun masyarakat umum. Mereka belajar bukan hanya di sekolah, tetapi juga di sini,” ujar Benis Tabuni.
Perpustakaan induk Ko’Membaca diharapkan menjadi pusat literasi bagi anak-anak dan masyarakat sekitar Samabusa, menyediakan akses lebih luas terhadap buku serta ruang belajar yang nyaman. Dukungan dari berbagai pihak, baik masyarakat maupun pemerintah, diharapkan dapat membantu keberlanjutan dan pengembangan komunitas ini di masa depan.
Peresmian perpustakaan ini turut dihadiri oleh sejumlah pegiat literasi Papua Tengah, tokoh agama, anggota Ko’Membaca Cabang Nusi, serta para simpatisan. Prosesi pengguntingan pita dilakukan oleh Alex Giyai, seorang penulis puisi dan pegiat literasi Papua.
“Kami meletakkan peradaban melalui gerakan literasi di Ko’Membaca ini,” ujar Alex Giyai saat melakukan pengguntingan pita.
Lebih lanjut, Alex menegaskan bahwa pengguntingan pita ini menjadi simbol komitmen dari seluruh pihak, terutama anggota Ko’Membaca dan cabang di Nusi, untuk memberantas buta huruf di Papua Tengah serta menyediakan akses buku bagi masyarakat. (Red)