Nabire – Papuapatrolie-newa.com, Masyarakat adat Kampung Nifasi, Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, menegaskan sikap mereka terhadap keberadaan PT Kristalin Ekalestari dengan menolak upaya penghentian operasional perusahaan.
Aser Monei, Kepala Suku Kampung Nifasi, menyatakan bahwa kehadiran perusahaan telah membawa manfaat signifikan bagi masyarakat adat, terutama dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
“Kami sebagai pemilik hak ulayat pertama di wilayah ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyampaikan informasi terkait situasi yang terjadi. Kami sangat menyayangkan adanya pihak-pihak yang ingin menghentikan operasional PT Kristalin Ekalestari, padahal perusahaan ini telah berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat adat di Kabupaten Nabire,” ujar Aser Monei saat ditemui di Kampung Nifasi.
Terkait isu sengketa lahan dan penyerobotan, Aser Monei menegaskan bahwa masyarakat adat memiliki hak penuh atas wilayah mereka dan berhak menentukan pemanfaatannya. “Sebagai kepala suku, saya memiliki kewenangan untuk menentukan kepada siapa lahan ini diberikan. Kami tidak akan menyerahkannya kepada pihak yang tidak jelas tujuannya. Yang terpenting bagi kami adalah memastikan bahwa perusahaan yang beroperasi di sini benar-benar dapat menjamin kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti dampak positif kehadiran PT Kristalin Ekalestari bagi masyarakat adat. “Sejak perusahaan ini beroperasi, banyak perubahan positif yang kami rasakan. Mulai dari bantuan perumahan, sembako, hingga dukungan ekonomi bagi masyarakat. Kehidupan kami menjadi lebih baik, dan jika ada persoalan, kami ingin menyelesaikannya secara adil dan terbuka,” lanjutnya.
Sebagai penutup, Aser Monei menyatakan bahwa masyarakat adat akan terus mempertahankan keberadaan PT Kristalin Ekalestari di wilayah mereka. “Kami tidak ingin ada intervensi yang mengganggu keberlangsungan perusahaan ini. Kehadirannya telah membawa manfaat besar bagi masyarakat adat. Kami mendukung perusahaan yang peduli terhadap masyarakat dan berharap semua pihak memahami kondisi ini,” pungkasnya.
Masyarakat adat berharap agar seluruh pihak dapat menghormati hak mereka dan tidak melakukan tindakan yang merugikan kesejahteraan warga. “Kami berharap Tuhan memberkati kita semua dalam perjuangan ini,” tutup Aser Monei. (Red)